Minggu, 17 November 2013

COMPANY PROFILE INSERT ORGANIZER - We Organize & Manage Your Events



Berawal dari semangat dan pengalaman yang pernah dilakukan secara Bindividu di bidang event management, Insert Organizeradalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang Event Organizer dan Entertainment, sebagai bagian dari “PT. Insert Institute”, perusahaan yang bergerak media yang menerbitkan Majalah dua mingguan “Media Insert Indonesia” yang berbasis di Jakarta

Seiring dengan kemajuan teknologi dan konsep untuk meningkatkan “Brand Image” perusahaan di era globalisasi saat ini, kami menawarkan kerjasama untuk penyelenggaraan event – event berskala lokal & nasional pada perusahaan yang bertujuan untuk meningkatkan Brand Image, Sales & Promotion sesuai dengan konsep dan target market.

INSERT EVENT ORGANIZER - We Organize & Manage Your Events

Insert Organizer

Berawal dari semangat dan pengalaman yang pernah dilakukan secara Bindividu di bidang event management, Insert Organizeradalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang Event Organizer dan Entertainment, sebagai bagian dari “PT. Insert Institute”, perusahaan yang bergerak media yang menerbitkan Majalah dua mingguan “Media Insert Indonesia” yang berbasis di Jakarta

Seiring dengan kemajuan teknologi dan konsep untuk meningkatkan “Brand Image” perusahaan di era globalisasi saat ini, kami menawarkan kerjasama untuk penyelenggaraan event – event berskala lokal & nasional pada perusahaan yang bertujuan untuk meningkatkan Brand Image, Sales & Promotion sesuai dengan konsep dan target market.

Company profile ini kami buat sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan
dalam menjalankan program promosi, sesuai dengan visi dan misi perusahaan
demi meningkatkan brand image suatu produk seiring meningkatnya target
market yang ingin dicapai.

Our Company Profile : View or Download

Minggu, 24 Maret 2013

Gaki No Tsukai (Program Komedi TV Jepang)


Gaki No Tsukai (GNT), sebuah grup lawak Jepang beranggotakan 5 orang; gabungan dari grup lawak DownTown: (grup lawak paling senior di Jepang untuk saat ini): Matsumoto Hitoshi, Hamada Masatoshi, solo comedian: Yamasaki Housei, serta grup lawak Kokoriko: Endo Shouzo, Tanaka Naoki. GNT sudah berdiri sejak tahun 1980 an, hingga sekarang ini koleksi video gila-gila mereka luar biasa banyak

Downtown no Gaki no Tsukai ya Arahende!! atau lebih dikenal dengan sebutan Gaki no Tsukai adalah sebuah variety show jepang yang di motori oleh duo owarai Downtown. Acara televisi ini mulai mengudara pada tanggal 3 Oktober 1989 dan semenjak saat itu menjadi acara komedi yang populer di jepang.

Salah satu acara mereka.. Cobalah untuk tidak tertawa..

Jumat, 21 Desember 2012

BOB WILLEN : Penyandang Cacat yang PANTANG MENYERAH

Lomba marathon internasional 1986 di New York diikuti ribuan pelari dari seluruh dunia. Lomba ini berjarak 42 km. mengelilingi kota New York. Jutaan orang di seluruh dunia menyaksikan acara ini melalui televisi secara langsung.
Ada satu orang peserta yang menjadi pusat perhatian di lomba tersebut, yaitu Bob Willen. Bob seorang veteran perang Vietnam. Ia kehilangan kedua kakinya karena terkena ranjau saat perang. Untuk berlari, Bob menggunakan kedua tangannya untuk melemparkan badannya kedepan.
Lomba pun dimulai. Ribuan orang mulai berlari secepat mungkin ke garis finish. Wajah mereka menunjukkan semangat yang kuat. Para penonton terus bertepuk tangan mendukung para pelari. 5 km telah berlalu. Beberapa peserta mulai kelelahan, mulai berjalan kaki. 10 km berlalu. Saat ini mulai nampak siapa yang mempersiapkan diri dengan baik, dan siapa yang hanya sekedar ikut untuk iseng-2. Beberapa yang kelelahan memutuskan untuk berhenti dan naik ke bis panitia.
Sementara hampir seluruh peserta telah berada di kilometer ke-5 hingga ke-10, Bob Willen masih berada di urutan paling belakang, baru saja menyelesaikan kilometernya yang pertama. Bob berhenti sejenak, membuka kedua sarung tangannya yang sudah koyak, menggantinya dengan yang baru, dan kemudian kembali berlari dengan melempar-lemparkan tubuhnya kedepan dengan kedua tangannya.
Ayah Bob yang berada bersama ribuan penonton lainnya tak henti-hentinya berseru “Ayo Bob! Ayo Bob ! Berlarilah terus”. Karena keterbatasan fisiknya, Bob hanya mampu berlari sejauh 10 km dalam satu hari. Di malam hari, Bob tidur di dalam sleeping bag yang telah disiapkan oleh panitia yang mengikutinya.
Empat hari telah berlalu, dan kini adalah hari kelima bagi Bob Willen. Tinggal dua kilometer lagi yang harus ditempuh. Hingga suatu saat, hanya tinggal 100 meter lagi dari garis finish, Bob jatuh terguling. Kekuatannya mulai habis. Bob perlahan-2 bangkit dan membuka kedua sarung tangannya. Nampak di sana tangan Bob sudah berdarah-darah. Dokter yang mendampinginya sejenak memeriksanya, dan mengatakan bahwa kondisi Bob sudah parah, bukan karena luka di tangannya saja, namun lebih ke arah kondisi jantung dan pernafasannya.
Sejenak Bob memejamkan mata. Dan di tengah2 gemuruh suara penonton yang mendukungnya, samar-samar Bob dapat mendengar suara ayahnya yang berteriak “Ayo Bob, bangkit ! Selesaikan apa yang telah kamu mulai. Buka matamu, dan tegakkan badanmu. Lihatlah ke depan, garis finish telah di depan mata. Cepat bangun ! Jangan menyerah! Cepat bangkit !!!”
Perlahan Bob mulai membuka matanya kembali. Garis finish sudah dekat. Semangat membara lagi di dalam dirinya, dan tanpa sarung tangan, Bob melompat- lompat ke depan. Dan satu lompatan terakhir dari Bob membuat tubuhnya melampaui garis finish. Saat itu meledaklah gemuruh dari para penonton yang berada di tempat itu. Bob bukan saja telah menyelesaikan perlombaan itu, Bob bahkan tercatat di Guiness Book of Record sebagai satu-satunya orang cacat yang berhasil menyelesaikan lari marathon.
Di hadapan puluhan wartawan yang menemuinya,

Bob berkata.....


“SAYA BUKAN ORANG HEBAT. ANDA TAHU SAYA TDAK PUNYA KAKI LAGI. SAYA HANYA MENYELESAIKAN APA YANG TELAH SAYA MULAI. SAYA HANYA MENCAPAI APA YANG TELAH SAYA INGINKAN. KEBAHAGIAAN SAYA DAPATKAN ADALAH DARI PROSES UNTUK MENDAPATKANNYA. SELAMA LOMBA, FISIK SAYA MENURUN DRASTIS. TANGAN SAYA SUDAH HANCUR BERDARAH-DARAH. TAPI RASA SAKIT DI HATI SAYA TERJADI BUKAN KARENA LUKA ITU, TAPI KETIKA SAYA MEMALINGKAN WAJAH SAYA DARI GARIS FINISH. JADI SAYA KEMBALI FOKUS UNTUK MENATAP GOAL SAYA. SAYA RASA TIDAK ADA ORANG YANG AKAN GAGAL DALAM LARI MARATHON INI. TIDAK MASALAH ANDA AKAN MENCAPAINYA DALAM BERAPA LAMA, ASAL ANDA TERUS BERLARI. ANDA DISEBUT GAGAL BILA ANDA BERHENTI. JADI, JANGANLAH BERHENTI SEBELUM TUJUAN ANDA TELAH TERCAPAI”